Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dandim Ambon Hadiri Pertemuan Terbuka Bersama Raja, Ketua Saniri, Para Tokoh Dan Warga Negeri Pelauw


Malteng - Dandim 1504/Ambon hadiri pertemuan terbuka dengan Raja Dan Saniri Negeri Pelauw yang di hadiri masyarakat Pelauw di Balai Pemerintahan Negeri Pelauw, Kab. Malteng. Pada Minggu (18/12/2022)

Dandim 1504/Ambon Kolonel Inf. Zamril Philiang mengatakan terimakasih atas kesempatan yang diberikan sehingga dapat secara langsung bertatap muka dengan seluruh warga Pelauw. "Ujarnya"


Kolonel Inf. Zamril Philiang menggaris bawahi bahwa kami TNI dengan Polri Netral, apabila dada kami ini di belah yang ada di dalam dada ini adalah Merah Putih, bahwa sampai dengan tadi malam kami langsung mendatangi warga yang mengalami dampak secara langsung akibat kejadian ini dan mendengarkan seluruh keluh kesah dan kesusahannya. "Ujar Zamril"

Dandim mengatakan yang menjadi perhatian kita bersama bagaimana pemerintah harus memperhatikan warga Pelauw yaitu keluarga korban yang meninggal juga dampak lainnya yang menjadi kerugian masyarakat Negeri Pelauw untuk kehidupan selanjutnya. "Kata Dandim"

Ia menegaskan bahwa kami TNI hadir di tengah tengah masyarakat Negeri Pelauw, murni untuk membantu warga sesuai di bidang kami, bukan karena faktor desakan dari Pemerintah Pusat. "Tegasnya"


Dalam proses penyelesaian konflik sosial ini kami berharap dukungan warga untuk bersama-sama dengan kami melakukan langkah penyelesaian permasalahan yang menjadi tuntutan warga Negeri Pelauw antara lain situs batu di Huarual, kami aparat TNI-Polri ingin mendapatkan data juga informasi yang akurat dari warga Negeri Pelauw, kami siap lakukan pencarian dan mengembalikan batu yang asli tersebut ke tempat semula. "Tuturnya"

Terkait dengan permintaan maaf warga Negeri Kariuw secara terbuka oleh Penjabat Negeri Kariuw Bapak Yori Pattiradjawane bersama staf Negeri sebagai perwakilan seluruh masyarakat Kariuw, yang viral di medsos tentang permohonan maaf penghilangan Situs Batu Huarual milik warga Negeri Pelauw, pihak Negeri Kariuw sambil berjalan juga akan melakukan pencarian terhadap oknum warga Kariuw. "Lanjutnya"

Juga kepada warga Negeri Kariuw yang mengeluarkan statmen penistaan keyakinan masyarakat Negeri Pelauw mohon maaf saya katakan "Orang Pelauw Menyembah Berhala", mereka menyampaikan oknum warga Negeri Kariuw sampai saat ini belum mengetahui dan belum mempunyai bukti siapa pelakunya, kami dari pihak Negeri juga akan melakukan pencarian dalam upaya membantu pihak kepolisian guna proses hukum.


Kerugian dan rusaknya tanaman pohon cengkeh yang menjadi sumber mata pencarian warga Negeri Pelauw, Kolonel Zamril mengatakan kami sangat faham bagaimana kesusahan warga dalam menanam dan merawat pohon cengkeh yang sudah 15 tahun lamanya, untuk itu kami bersama Pemda Malteng berupaya menyampaikan sampai ke tingkat pusat (KSP) untuk saat ini langkah yang di ambil pemerintah dalam hal ini Pemda Malteng membantu memberikan 2000 pohon bibit cengkeh untuk warga Negeri Pelauw.  " Jelasnya"

Sedangkan persoalan batas administratif yang juga menjadi tuntutan, sebelumnya kami sudah melakukan rapat maraton secara bertahap oleh semua stake holder dengan pihak terkait bersama kedua belah pihak baik Negeri Pelauw juga Negeri Kariuw namun pada saat ingin dipertemukan kedua belah pihak tersebut Pihak Negeri Kariuw tidak hadir, proses upaya ini dilanjutkan dengan meninjau langsung di lokasi oleh kami sendiri dan warga Negeri Pelauw yaitu Kepala Dusun Negeri Ori, pihak BPN, Topografi Kodam XVI/Ptm, untuk mengukur guna penegasan tapal batas tersebut. 

Hasil akhir penegasan tapal batas Negeri dan tanah Huarual yang menjadi objek sengketa tersebut datanya kami serahkan kepada bidang hukum untuk di pelajari dan sudah di tanda tangani oleh Bupati sebelumnya yaitu bapak Abua Tuasikal dan sudah di SK kan, hal tersebut di ambil sebagai bentuk langkah pemerintah mencegah kedua belah pihak agar tidak saling kleim yang dapat memicu konflik susulan. "Ulasnya"

Kolonel Zamril mengatakan semoga pertemuan ini membawa berkah, tugas kita yang hadir sekarang bagaimana kita semua dapat bekerjasama sehingga masalah ini dapat terselesaikan. "Pungkasnya"


Turut hadir dalam pertemuan terbuka bersama masyarakat Negeri Pelauw terkait penanganan konflik sosial tersebut antara lain, Raja Negeri Pelauw, Ketua Saniri Negeri Pelauw, Kapolresta P. Ambon dan PP. Lease, Camat Pulau Haruku, Danramil 1504-07/ Haruku, Kapolsek Pulau Haruku Tokoh agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, dan warga Negeri Pelauw.

Posting Komentar untuk "Dandim Ambon Hadiri Pertemuan Terbuka Bersama Raja, Ketua Saniri, Para Tokoh Dan Warga Negeri Pelauw"